Tari Kecak adalah kesenian tradisional sejenis seni drama tari yang khas dari Bali. Tarian tersebut menggambarkan tentang cerita Pewayangan, khususnya cerita Ramayana yang dipertunjukan dengan seni gerak dan tarian. Tari Kecak ini merupakan salah satu kesenian tradisional yang sangat terkenal di Bali. Selain sebagai warisan budaya, Tari Kecak ini juga menjadi salah satu daya tarik para wisatawan yang datang ke sana.
Asal Mula Tari Kecak
Menurut sumber sejarah yang ada, Tari Kecak ini di ciptakan pada tahun 1930 oleh seniman Bali bernama Wayan Limbak dan Walter Spies seorang pelukis dari Jerman. Tarian ini terinpirasi dari ritual sanghyang dan bagian-bagian cerita Ramayana. Ritual sanghyang sendiri merupakan tradisi tarian dimana penarinya berada dalam kondisi tidak sadar dan melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat. Nama Tari Kecak sendiri diambil kata “cak..cak..cak” yang sering diteriakan para anggota yang mengelilingi para penari, Sehingga tarian ini dikenal dengan nama Tari Kecak.
Pertunjukan Tari Kecak
Dalam pertunjukannya, tarian diawali dengan pembakaran dupa, lalu para rombongan pengiring memasuki panggung sambil mengumandangkan kata “cak..cak.. cak”. Kemudian mereka membentuk sebuah barisan melingkar, yang di tengah-tengahnya digunakan untuk menari. Dalam pertunjukan Tari Kecak ini penari memerankan lakon-lakon dalam cerita Ramayana, seperti Rama, Shinta, Rahwana, dan tokoh-tokoh lainnya. Gerakan dalam tarian ini tidak terlalu terpaku pada pakem, sehingga penari lebih luwes dalam bergerak dan fokus pada jalan cerita saja. Kadang-kadang ada juga beberapa adegan lucu yang diperagakan para penarinya. Selain itu beberapa adegan yang atraktif juga ditampilkan seperti permainan api dan atraksi lainnya. hal inilah yang membuat Tari Kecak memiliki kesan sakral namun juga menghibur.
Pengiring Tari Kecak
Tari Kecak ini merupakan salah satu kesenian drama tari yang sangat unik. Berbeda dengan kesenian pada umumnya, dalam pertunjukan Tari Kecak tidak menggunakan alat musik apapun. Tari Kecak ini hanya diiringi oleh suara teriakan anggota yang mengelilingi penari dan suara kerincing yang diikatkan di kaki para penarinya. Untuk anggota pengiring suara tersebut biasanya terdiri dari 50 orang atau lebih. Dalam anggota pengiring tersebut juga terdiri dari anggota yang bertugas sebagai, pengatur nada, penembang solo, dan Dalangyang mengatur jalannya cerita.
Busana Tari Kecak
Dalam pertunjukannya penari menggunakan kostum sesuai dengan lakon yang diperankannya. Kostum ini hampir sama dengan Wayang Wong, namun dengan gaya khas Bali. Sedangkan para pengiring biasanya hanya menggunakan celana hitam dan kain bermotif kotak-kotak berwarna hitam putih. Selain itu beberapa aksesoris seperti bunga yang diselipkan di salah satu telinga mereka.
Perkembangan Tari Kecak
Selain sebagai warisan budaya, Tari Kecak ini menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan yang datang ke sana. Di Bali sendiri hampir semua daerah memiliki kelompok Tari Kecak sendiri. Dalam perkembangannya, Tari Kecak ini juga mengalami pengembangan, baik dari segi pertunjukan, jumlah penari, cerita dan lakon yang diperankan. Hal ini dilakukan sebagai usaha dari para seniman agar pertunjukan Tari Kecak semakin diminati dan dikenal oleh masyarakat luas.
Sumber dari : http://www.negerikuindonesia.com/2015/09/tari-kecak-tarian-tradisional-dari-bali.html
Tari jaipong adalah tarian tradisional yang berasal dari Bandung Jawa Barat. Menurut catatan sejarah kebudayaan Indonesia tarian ini diciptakan oleh seorang seniman berdarah Sunda yakni Gugum Gumbira. Namun dari sumber lain disebutkan bahwa pencipta gerakan dalam tarian jaipongan adalah H Suanda dan Gugum Gumbira hanyalah salah satu tokoh yang mengenalkan tarian ini kepada masyarakat Bandung.
Pada awal kemunculan nya jaipong menjadi sebuah tarian unik dan menarik dengan alat musik pengiring Degung. Keunikan tarian ini dapat kita lihat dalam seluruh gerakan tari yang terlihat ceria, energik, dan humoris. Tak heran jika pementasan kesenian daerah dari wilayah Sunda ini kerap mengundang tawa geli bagi para penikmatnya.
Jaipongan merupakan tarian dengan mengkolaborasikan berbagai macam gerakan seperti gerakan tari ketuk tilu, tari ronggeng, dan juga beberapa gerakan pencak silat yang juga sangat diminati oleh masyarakat setempat pada waktu itu.
Selain dikenal dengan sebutan jaipongan tarian ini juga merupakan kesenian tari yang berjenis tari pergaulan. Keunikan gerakan dalam sebuah pementasan tari ini kemudian mendongkrak keberadaan tari jaipong sebagai salah satu kesenian tradisional andalan dari Jawa Barat.
Sejarah Tari Jaipong
Pada era 90-an jenis tarian ini kerap mewarnai beberapa film layar lebar di Indonesia yang tergambar sebagai salah satu hiburan terkenal pada waktu itu.
Adalah Haji Suanda, seorang seniman kelas kakap dari Karawang melahirkan kesenian gerak tari dari hasil kreasinya. Sebagai seorang seniman sejati beliau memiliki talenta yang sangat besar sehingga tak heran jika Haji Suanda mampu menguasai berbagai jenis kesenian dari beberapa daerah sekaligus terlebih dari daerah Karawang Sendiri seperti ketuk tilu, wayang golek, topeng banjet, hingga gerakan bela diri yang dikenal dengan sebutan pencak silat.
Sejarahtari jaipong berawal pada tahun 1976 ketika Haji Suanda berinovasi dengan menggabungkan ketrampilan khususnya dalam dunia seni pertunjukan yang beliau kuasai menjadi satu pertunjukan yang unik. Dari sinilah kemudian tercipta satu kesenian baru yang unik dan menarik bagi seluruh penonton pertunjukan namun pada waktu itu belum disebut dengan tari jaipong.
Musik pengiring dalam pertunjukan rupanya juga diambil dari berbagai macam alat musik tradisional seperti gendang, gong, alat musik ketuk, dan lain sebagainya. Adapun vokal yang menyertainya biasanya dilakukan oleh seorang perempuan yang biasa disebut dengan nama “sinden”.
Ketertarikan masyarakat terhadap salah satu seni garapan Haji Suanda membuat jenis tarian ini kerap menjadi hiburan fenomenal saat itu. Tak heran jika para seniman dari berbagai daerah sangat antusias untuk mempelajari gerakan tari yang terdapat pada kesenian garapan Haji Suanda.
Salah satu seniman yang gentol belajar gerakan tari kreasi dari Suanda yakni Gugum Gumbira. Setelah menguasainya beliau mengemas ulang gerakan-gerakan yang terdapat dalam tarian tersebut dan kemudian mulai memperkenalkan tari jaipong pada masyarakat Bandung.
Sebagai seorang seniman ternama Gugum Gumbira memang sangat tertarik dengan tari ketuk tilu yang kala itu cukup digemari oleh para seniman nasional. Terinspirasi dari hal tersebut kemudian Gugum Gumbira memperkenalkan gerakan jaipongan sebagai gaya tarian baru ditengah melunturnya ketertarikan masyarakat terhadap gerakan tari lain yang sepertinya monoton saja.
Pada perkembangan selanjutnya, tepatnya pada akhir tahun 1979 tarian ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan baik dari segi pementasan nya, properti yang digunakan, maupun para seniman yang menguasai gerakan tarian ini.
Tak heran jika tari ini kemudian dikenal luas hampir di seluruh wilayah Jawa Barat seperti Sukabumi, Cianjur, hingga ke Bogor.
Fungsi
Sebuah kesenian karya putra bangsa yang satu ini memang wajib kita akui sebagai salah satu karya besar di bidang seni budaya.
Selain menjadi salah satu hiburan masyarakat pada awal kemunculan nya. Tari jaipongperlahan menjadi kesenian tradisional khas dari Bandung bahkan dikenal sebagai salah satu kesenian andalan dari Jawa Barat.
Dengan demikian dapat kita simpulkan fungsi tari jaipong secara garis besar memiliki 2 fungsi sebagai berikut:
Menjadi hiburan sekaligus ajang komunikasi
Berbagai acara mulai acara upacara adat hingga pentas seni membuat masyarakat merasa terhibur dengan adanya pementasan jaipongan. Perkumpulan orang dalam suatu tempat tentu akan mudah untuk saling bertukar informasi dalam berkomunikasi. Dengan demikian kesenian yang dikenalkan oleh Gugum Gumbira kepada masyarakat Sunda dapat menjadikan sebuah hiburan menarik ditengah maraknya hiburan modern yang bermunculan.
2. Menjadi salah satu kesenian andalan dari Jawa Barat
Sebagai kesenian andalan dari Jawa Barat dapat menjadikan jaipongan salah satu icon guna mempromosikan kekayaan daerah terhadap dunia luar baik dalam negeri maupun mancanegara. Sebut saja Bandung sebagai tempat berkembangnya kesenian ini secara tidak langsung mendapatkan keuntungan besar dari nama tarian jaipongan tersebut. Tak heran jika dari tahun 90-an pengunjung obyek wisata di bandung secara perlahan meningkat, sedikit banyak hal ini disebabkan karena rasa penasaran masyarakat luar terhadap daerah Bandung yang mengiringi nama tari jaipong.
Gerakan Tarian
Jika dalam tari serampang dua belas kita mengenal 12 keunikan dalam ragam gerakannya namun jika dalam tari Jaipong gerakan yang signifikan dilakukan oleh para penari cukup sederhana yakni berjumlah 4 ragam. Adapun keempat ragam gerakan tari jaipong yang signifikan dilakukan adalah sebagai berikut:
1 Gerakan Bukaan
Merupakan gerakan pembukaan dalam pertunjukan kesenian Jaipongan dari Bandung. Dalam gerakaan ini sang penari biasanya melakukan jalan berputar disertai dengan memainkan selendang yang dikenakan pada leher pemain.
2 Pencungan
Pencungan adalah bagian gerakan dari berbagai ragam gerak cepat dalam tarian jaipong. Gerakan ini didukung dengan tempo lagu atau musik yang bertempo cepat pula.
3 Ngala
Ngala dalam jaipongan adalah salah satu ragam gerakan yang terlihat semacam gerak patah-patah atau titik pemberhentian dari satu gerakan pada gerakan lain dan dilakukan secara cepat atau dengan kata lain gerakan ini memiliki tempo cepat.
4 Mincit
Mincit merupakan gerakan perpindahan dari satu ragam gerak ke ragam gerak lain. Gerakan ini dilakukan setelah ada gerakan ngala dalam sebuah tarian Jaipong.
Untuk lebih memahami mengenai gerakan tari jaipong ada baiknya kita simak video yang bisa kita dapatkan dari youtube.
Jika kita pernah melihat pertunjukan tari jaipong tentunya kita akan memahani keunikan gerak yang merupakan kolaborasi dari berbagai kesenian tradisional seperti gerakan tari ketuk tilu, tari ronggeng, dan juga beberapa gerakan pencak silat.
Dalam pertunjukan nya jaipongan juga memperlihatkan seorang penyanyi dalam mengiringi tarian pada sebuah pementasan. Keunikan dari lagu pengiring juga terlihat pada tempo yang diterapkan ada kalanya tempo yang dimainkan dalam lagu tersebut sangat pelan namun ada kalanya tempo dalam lagu pengiring dinyanyikan secara cepat.
Terlepas dari keseimbangan antar tarian dan pengiring ternyata gerak tari jaipong secara filosofis juga memiliki makna tersendiri, sehingga tak jarang dalam sebuah pementasan seni tradisional yang berasal dari Bandung Jawa Barat ini terlebih dahulu disusun sinopsis guna mendapatkan cerita dari awal hingga akhir.
Meskipun kebanyakan tarian tersebut hanya dimainkan oleh seorang wanita saja namun pada dasarnya tarian ini dapat dimainkan berpasangan maupun kelompok. Jika sebuah tarian ditampilkan sebagai hiburan orang banyak akan lebih terlihat indah ketika dimainkan oleh 3 maupun 5 orang. Kekompakan dan persamaan gerakan antara satu penari dengan penari lain dapat menambah keunikan gerakan tari jaipong yang disajikan dalam sebuah pementasan. Namun perlu kita ketahui bahwa dalam sebuah pementasan jaipongan yang dilakukan secara kelompok haruslah ada pola lantai. Hal ini digunakan sebagai tambahan keragaman dan keunikan dalam sebuah pertunjukan jaipongan.
Properti yang dikenakan dalam pementasan
Adapun properti yang digunakan oleh para penari dan pengiring nya antara lain dapat kita kelompokan sebagai berikut:
Kostum
Kostum atau busana yang dikenakan dalam sebuah pementasan tari jaipong sangat beragam. Meskipun terdapat perbedaan corak antara jaipongan tradisional dan gaya baru namun Pada umumnya properti busana yang dikenakan oleh para penari jaipongan merupakan pakaian tradisional. 1 Sinjang Merupakan sebuah kain panjang yang dikenakan oleh para penari jaipongan sebagai celana pajang. 2 Apok Adalah pakaian atau baju yang dikenakan oleh penari, pada busana wanita pakaian ini juga kerap disebut dengan nama kebaya. Adapun yang mencirikan pakaian apok terdapat pada pernik dan ornamen yang terdapat di dalamnya. 3 Sampur Sampur merupakan kain panjang yang menjadi properti utama tari jaipong. Sampur juga disebut juga dengan selendang yang dikenakan pada leher para penari. Keberadaan sampur sangat penting karena menjadi properti yang dimainkan dalam gerakan tari mulai dari pembukaan hingga akhir.
Alat Musik
Sebagaimana telah kita singgung pada awal tadi bahwa alat musik pengiring tari jaipongyang sangat mencolok adalah kendang. Namun selain kendang/ gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh menggunakan tangan kosong, alat musik ini yang menjadi panduan seorang penari jaipong melakukan gerakan yang menarik, selain itu ada pula alat musik lain sebagai pelengkap seperti: 1 Ketuk Merupakan alat musik tradisional yang mirip dengan bonang. Alat ini dimainkan dengan cara diketuk dan menghasilkan suara nyaring sebagai suara tekanan dalam sebuah musik pengiring tari jaipong. 2 Rebab Merupakan alat musik pelengkap dalam menyajikan sebuah lagu pengiring tarian jaipongan. Alat musik ini sedikit mirip dengan girat yang memiliki senar. 3 Goong Suara khas menggelegar dimiliki oleh alat musik yang satu ini, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul dalam hitungan tertentu mengikuti irama musik yang dimainkan. 4 Kecrek Jika kita kerap menyaksikan pementasan wayang kulit tentunya tidak asing lagi dengan alat musik yang satu ini karena krecek merupakan perkusi dalam sebuah pementasan wayang. “Kecrek kecrek kecrek kecrek” begitulah kurang lebih suara yang ditimbulkan oleh alat musik ini.
Selain dari keempat alat musik di atas ada pula alat musik lain yang digunakan seperti Kecapi, Demung, Saron, dan juga Bonang. Sementara pelantun lagu/ penyanyi dalam sebuah pertunjukan jaipongan disebut dengan Sinden.
Kesimpulan
Tari jaipong adalah tarian tradisional yang berasal dari Bandung Jawa Barat yang diciptakan oleh Gugum Gumbira. Sejarah tari jaipong sebenarnya telah mulai muncul pada kisaran tahun 1979 namun baru dikemas ulang oleh Gugum Gumbira pada tahun 90-an.
Selain dapat digunakan sebagai hiburan, tarian ini juga berfungsi sebagai tari andalan dari Bandung Jawa Barat. Keunikan gerakan jaipongan memang memberikan nuansa baru pada waktu itu dengan menggabungkan beberapa macam gerakan kesenian tradisional seperti pencak silah dan ketuk tilu. Properti yang digunakan dalam sebuah pementasan jaipong secara garis bersar dapat dibedakan menjadi dua yakni busana serta musik pengiring.
Dengan memahami materi mengenai jenis tari tradisional dari Bandung di atas khususnyasejarah tari jaipong tentu kita dapat melihat betapa besarnya jasa seorang seniman dalam menciptakan sebuah kesenian.
Sumber berasal dari : http://www.senitari.com/2015/07/tari-jaipong.html
Tari Piring merupakan salah satu kesenian Minangkabau yang masih banyak kita jumpai di Sumatra Barat. Pada zaman dahulu kehadiran piring-piring bagi masyarakat Minangkabau merupakan suatu hal yang unik. Rasa penasaran dan keingintahuan masyarakat Minangkabau terhadap sebuah benda yang baru dilihatnya menjadikan sebuah inspirasi untuk dijadikan alat-alat atau properti lain di luar alat untuk makan.
Tari Piring termasuk salah satu warisan budaya yang mana kita mesti menjaganya dan melestarikannya. Jadi, supaya seni tari piring ini tetap terlestarikan, kita harus tau semua hal mengenai Tari Piring itu sendiri. Mudah-mudahan tulisan ini bisa membantu untuk melestarikan warisan budaya ini.
Sejarah dan Asal-usul Tari Piring
Salah satu kesenian tari yang terdapat di Minangkabau adalah Tari Piring yang masih banyak kita jumpai keeksistensiannya di Sumatra Barat. Pada zaman dahulu, masyarakat Minangkabau menganggap akan keberadaan piring-ini suatu hal yang menarik.
Rasa penasaran masyarakat Minangkabau terhadap benda yang baru muncul menjadikan keingintahuannya itu sebagai sebuah sumber inspirasi untuk dijadikan alat lain di luar daripada alat untuk makan.
Keberadaan piring porselen yang didatangkan dari Cina ini dipilih sebagai properti yang terpenting dari tari piring karena disain piringnya yang indah dan memiliki nilai estetis. Gerak-gerakan tari pada desain gerak spiral memunculkan kesan estetis untuk keseluruhan gerak yang sudah dihasilkan.
Bukan hanya gerak spiral pada tarian ini, tapi terdapat juga gerak-gerakan akrobatik yang bisa menambah kesan estetis dalam gerakan tari piring. Contohnya gerak manijak baro.
Ragam Gerak Tari Piring
Ragam gerak tari piring ini dilaksanakan di atas tumpukan pecahan kaca, gerakan-gerakan tersebut iala sebagai berikut:
1. Gerak Pasambahan
Gerak yang dilakukan oleh penari pria ini memiliki makna untuk sembah syukur kepada Allah Subhanallah wa ta’ala dan juga permohonan maaf kepada para penonton yang menyaksikan tarian ini supaya terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa merusak atau membuat tidak berjalan dengan baiknya pertunjukan tari piring ini.
2. Gerak Singanjuo Lalai
Gerak ini dilakukan oleh seorang penari wanita yang memiliki arti suasana di hari pagi, dimainkan denga gerakan-gerakan yang lembut lemah gemulai.
3. Gerak Mencangkul
Gerakan ini menggambarkan para bapak tani disaat sedang menggarap sawahnya.
4. Gerak Menyiang
Gerakan ini mengekspresikan kegiatan para bapak tani dikala membersihkan sampah-sampah yang mengganggu tanah disaat mau digarap.
5. Gerak Membuang Sampah
Gerakan ini memperlihatkan bagaimana para petani saat menyemai benih-benih padinya yang akan ditanam.
6. Gerak Memagar
Gerakan ini melambangkan para petani saat memberikan pagar untuk pematang sawah supaya bisa terhindar dari binatang liar yang akan merusak apa yang ditanamnya.
7. Gerak Menyemai
Gerakan ini memperlihatkan bagaimana para petani dalam menyemai benih padi yang hendak ditanamnya.
8. Gerak Mencabut Benih
Gerakan ini menggambarkan akan cara dalam mencabut benih yang sudah ditanam di sawah.
9. Gerak Bertanam
Gerakan ini melambangkan bagaimana kerja para petani dalam memindahkan benih yang sudah dicabut.
10. Gerak Melepas Lelah
Gerakan ini melambangkan akan cara para petani beristirahat untuk melepas lelah sesudah melakukan pekerjaannya dalam mengolah sawah.
11. Gerak Mengantar Juadah
Gerakan mengantar juadah ini merupakan pekerjaan dalam mengantar makanan kepada para petani yang sudah lelah dalam menggarap sawah.
12. Gerak Mengambil Padi
Gerakan ini dipertunjukkan oleh para penari wanita yang menggambarkan ketika mengambil padi yang sudah dipotong oleh para penari pria yang menggambarkan bapak petani.
13. Gerak Menyambit Padi
Gerakan ini dimainkan oleh para penari pria yang melambangkan bagaimana para petani yang sedang bekerja di sawah disaat menyambit padi.
14. Gerak Manggampo Padi
Gerakan yang dikerjakan dalam hal saat mengumpulkan padi dan dibawa untuk dipindahkan ke tempat yang lain.
15. Gerak Menganginkan Padi
Gerakan Ini menggambarkan padi yang sudah dikumpulkan guna dianginkan dan akan dipisahkan antar padi dan kulit padi yang sudah terkupas dari biji padinya.
16. Gerak Mengikir Padi
Gerakan yang melambangakan bagaimana pekerjaan para petani dalam mengumpulkan padi dan juga menjemurnya.
17. Gerak Membawa Padi
Gerakan yang dikerjakan oleh para petani ketika membawa padi untuk dibawa ke tempat yang lain.
18. Gerak Menumbuk Padi
Gerakan ini dilakukan untuk menumbuk padi yang sudah dijemur kering dan dilakukan oleh para pria, sedangkan para wanita bagian mencurahkan padi.
19. Gotong Royong
Gerakan yang dikerjakan dengan cara bersama-sama merupakan lambang akan sifat gotong royong
20. Gerak Menampih Padi
Sebuah gerakan yang menggambarkan akan gerakan bagaimana kerja para petani saat menapih padi yang sudah menjadi beras
21. Gerak Menginjak Pecahan Kaca
Penggabungan dari berbagai macam gerakan dan diakhiri oleh para penari yang melakukan atraksi menginjak-injak pecahan kaca yang dilakukan dengan aktratif dan ditambahi dengan berbagai macam gerakan improvisasi penari.
Pencipta Tari Piring
Tari Piring merupakan tarian yang sudah tidak asing lagi didengar oleh telinga kita. Mungkin beberapa orang sudah begitu akrab dengan jenis tarian ini, banyak yang belum tahu akan asal dan usul dan pencipta dari tarian piring ini. Tarian piring ini diciptakan oleh seniman Huriah Adam sebagai seniman terkenal dari Minangkabau.
Seniman ini sudah banyak menghasilkan atau menciptakan jenis-jenis dari gerakan tari yang indah dan juga terkenal sampai saat ini di bumi Minangkabau. Tentu saja beliau sangat berdedikasi dalam perkembangan demi tari tradisional di Indonesia. Tetapi sangat disayangkan, seniman sekaligus pencipta tari piring asli Minangkabau ini meninggal dalam keadaan jasad atau mayatnya yang tidak ditemukan, akibat kecelakaan pesawat.
Tentu dari tragedi ini merupakan pukulan duka untuk Indonesia khususnya masyarakat Minangkabau karena telah kehilangan seorang seniman tari yang sangat berbakat.
Makna Tari Piring
hipwee.com
Properti yang dipakai untuk pertunjukan tari piring ini ialah dua buah piring yang digenggam dengan dua telapak tangan dengan gerakan tari yang begitu cepat dengan gerakan berpola diayunkan ke depan dan belakang. Dua cincin dan dentingan piring adalah sebuah selingan bunyi pada saat jari penari diketukkan kebagian bawah piring.
Tari Piring ini memiliki makna nilai transendental yang tergambarkan pada saat pelaksanaan tata cara tari piring. Piring-piring itu disusun di atas yang mana menunjukkan simbol yang ditunjukkan ke arah tuhan, selain itu tari piring ini juga sebagai simbol rasa ucap syukur kepada tuhan.
Fungsi Tari Piring
aldelya.wordpress.com
Tari piring sendiri memiliki cukup beragam tarian. Akan tetapi, pada umumnya tarian tari piring dari Minangkabau ini ditampilkan pada upacara adat, semisal pengangkatan penghulu, khitanan, upacara pesta pernikahan dan juga upacara setelah masyarakat selesai memanen semua padi sebagai hasil buminya. Hanya orang-orang yang mampu sajalah yang bisa melaksanakan acara ini atau orang yang berhasil panen besar dengan baik.
Upacara Tari Piring ini dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat terhadap Allah subhanallahu wa ta’ala yang telah menganugerahkan rahmat dan rizki sehingga panen saat itu melimpah. Ada pula yang mempercayai mitos orang zaman dahulu yaitu mereka akan mengucapkan rasa syukurnya kepada dewi padi yang disebutnya dengan “Sanig Sri”
Dalam perkembangannya, pagelaran tari piring tidak cuma dipertunjukkan pada upacara adat saja melainkan juga ditampilkan untuk membuat meriah hari-hari besar lainnya, semisal peringatan hari kemerdekaan Indonesia, festival, pameran, dan juga di pertunjukkan untuk menyambut tamu-tamu agung.
Kostum tari Piring
smp.budimuliadua.com
Busana yang dipakai oleh para penari piring terbagi menjadi dua bagian yaitu busana untuk pria dan busana untuk para penari wanita.
1. Busana Penari Pria
Baju gunting China atau busana rang mudo yang memiliki lengan lebar dan diberikan hiasan dengan hiasan missia (rende emas)
Saran galembong, celana dengan ukuran besar yang di bagian terngahnya (pisak) memiliki warna yang sama dengan warna baju.
Sisamping dan cawek pinggang, yaitu seperti kain songket yang dililitkan pada pinggang dengan memiliki panjang sepanjang lutut. Adapun cawek pinggang merupakan ikat pinggang yang dibuat dari bahan yang sema juga dengan bahan sesamping yang pada bagian ujungnya dikasih hiasan seperti rumbai-rumbai.
Destar atau deta ialah penutup kepala yang dibuat dari bahan dasar kain songket dengan bentuk segitiga yang diikatkan pada kepala.
2. Busana Penari Wanita
Baju kurung yang terbuat dari kain satin dan beludru
kain songket
Selendang songket yang digunakan untuk hiasan yang dipakai pada bagian kiri badan.
Tikuluak tanduk balapak, yakni penutup kepala khusus wanita Minangkabau yang terbuat dari bahan songket yang bentuknya menyerupai tanduk kerbau
Aksesoris seperti kalung rambai dan juga kalung gadang serta subang atau anting
Itulah penjelasan mengenai Sejarah, makna, asal usul, fungsi, busana, sampai penemu gerakan tari piring yang bisa saya bagikan lewat artikel ini. Mudah-mudahan dengan tertulisnya artikel ini dan ketersediaan kamu untuk membaca, kita bisa ikut serta dalam melestarikan seni kebudayaan yang dimiliki Indonesia negeri kita tercinta ini.
Sumber berasal dari : https://informazone.com/tari-piring/